Jumat, 15 November 2013

Persetubuhan Hujan







Malam yang tenang, sunyi dan sepi
Di bulan November yang penuh hujan
Tetesan maupun dengan derasnya jatuh berguguran
Bercucuran kemana-mana memenuhi mayapada

Angan-angan yang semu, bergejolak kesana-kemari
Mengehempaskan bayang-bayang kegelapan
Seiring berirama menari-nari di atas jendela
Persetubuhan hujan dan tanah kering menyatu padu
Lorong-lorong gelap dan penuh misteri
Menyimpan ribuan sejarah yang belom terungkap kata
Hanya bisu terdiam seperti patung
Seakan paham dengan semua kejadian yang terjadi

Angin malam berhembus dengan mesra
Dinginnya malam bercumbu dengan tetesan embun
Pahit manis kisah bersatu dalam secangkir kopi
Namun...
Kopi perlahan mendingin, menyisahkan luka yang dalam
Di jalan raya mobil menabrak hujan dengan seenaknya
Seakan tak mengerti arti perasaan

Beberapa orang menikmati hujan
Yang lain hanya mengutuknya
Mencerca dan terus bersungut-sungut
Seakan ingin segera menghentikannya
Di saat hujan turun, banyak yang berlarian panik
Bahkan ada yang membuat persiapan secara menyeluruh sebelum hujan
Beberapa orang larut dalam kenangan di saat hujan
Petani bersyukur dalam tiap tetesan hujan yang turun
Kegembiriaan mereka meluap-luap seperti banjir
Itulah hujan.
Hidup sangatlah tak berarti bila tak ada hujan
Terima kasih Sang Pencipta semesta
Telah menurunkan berkat yang begitu sempurna

Written by @oldryronald

Tidak ada komentar:

Posting Komentar